Ternyata Belajar Mengendarai Mobil Tidak Sesulit yang Aku Bayangkan

Dulu sekali, saya sangat ingin sekali belajar mengendarai motor, saking pinginnya bisa mengendarai motor sampe kabawa dalam mimpi.
Cukup lama saya menginginkan hal tersebut, hingga kemudian waktu saya kelas 2 smp, saya kemudian diajari oleh adik sepupu saya. Akhirnya keinginan itu tercapai juga.
Berbeda dengan mengendarai mobil, saya sama sekali tidak ingin belajar mobil, dan tidak pernah sedikitpun ada niatan untuk belajar, selain itu saya benar-benar merasa takut, dan saya berfikir bahwa “belajar mobil itu susah”.
Hingga sampai beberapa bulan yang lalu, tepatnya diakhir tahun 2022, saya di minta oleh Bu Boss untuk belajar mengendarai mobil. Saya dengan tegas menolak, bukan karena apa, namun karena saya benar-benar takut, bahkan hanya sekedar belajarpun saya tidak mau.
Meskipun saya sudah menolak, namun saya tetap di paksa untuk belajar, jikapun nanti setelah belajar masih belum bisa atau masih takut mengendarai mobil katanya tidak apa-apa yang penting harus belajar dulu. Jadi, intinya saya harus mencobanya dulu.
Akhirnya, dengan pertimbangan dan keyakinan yang nanggung saya dengan berat menyatakan untuk belajar saja, toh biaya belajarnya di bayar oleh Bu Boss hehe.
Beberapa haripun berlalu… tapi saya sudah merasa tidak nyaman dan tidak bisa tidur, padahal hanya akan belajar mobil, geroginya seperti ingin melamar seseorang..
Tiba waktunya di hari rabu, dimana saya belajar untuk pertama kalinya. Malam hari sebelum itu, saya sudah berfikir yang tidak-tidak, gelisah bahkan hingga merasa stress dan cemas, hingga saya tidak bisa tidur sampai hampir subuh hanya karena memikirkan bahwa besok saya akan belajar mobil untuk yang pertama kalinya..
Ke esokan harinya, saya berangkat dengan mengendarai motor menuju tempat belajar mobil yang ada di Sidoarjo, tepatnya di Trisno yang merupakan tempat belajar mobil yang sudah berdiri puluhan tahun lamanya. Ditempat itu, saya belajar bersama dengan Pak Solikhan..
Bapaknya ini sudah cukup tua, tapi cara mengajarinya cukup nyaman bagi saya, tidak terlalu sabar, namun juga tidak pernah marah. Tentu hal tersebut menjadikannya pengajar yang baik. Sebab jika terlalu sabar nanti malah ngentengne namun jika terlalu galak juga akan medeni si yang sedang belajar.
Selama 5 hari berturut-turut saya belajar di Trisno, dan Alhamdulillah saya sudah mampu menjalankan mobil dengan halus, dan sudah mengerti beberapa hal penting tentang berkendara. Hal yang paling sulit saat belajar mungkin adalah parkir, saat belajar parkir saya perlu beberapa sekian detik untuk berpikir terlebih dahulu, pokoknya parkir ini agak susah. Bahkan setelah saya sudah berani bepergian jauh menggunakan mobil, saya masih belum bisa parkir wkwk sungguh memalukan.
Berbicara tentang sulitnya parkir, saya ada sedikit cerita, setelah saya cukup mahir mengendarai mobil, saya pernah disuruh mengantar teman kerja saya di sebuah tempat di Surabaya, sesampainya ditempat tersebut, saya bingung mencari tempat parkir, padahal sudah tersedia tempat parkir, hanya saja berada di lantai atas, tentu saya tidak berani.
Akhirnya saya berputarr mencari tempat parkiran umum yang mungkin ada di pinggir jalan. Sayapun berrputar-putar hingga kurang lebih sebanyak 3 kali wkwk. Hingga pada akhirnya saya memutuskan memarkir mobilnya di sebuah pusat perbelanjaan didekat tempat saya mengantar teman saya. Karena sebelumnya sudah berputar-putar sebanyak tiga kali, setelah saya parkir cuman sekitar 2 menit, teman saya ternyata sudah selesai wkwk.
.. Oke kembali ke awal belajar di Trisno tadi.. Di hari kelima saya latihan belajar nyetir, waktu yang digunakan pada harri itu hanya belajar parkir, meskipun perlu berrfikir beberapa saat, saya akhirnya berhasil memarkir mobil dengan baik.. Tentu hal tersebut dikarenakan masih dipandu oleh Pak Solikhan yang menjadi pengajar saya..
Setelah pembelajaran selesai, kemudian selama beberapa hari saya tidak perrnah menggunakan mobil lagi, karena memang tidak ada mobil yang bisa saya gunakan. Kurang lebih selama seminggu setelah belajar di Trisno saya tidak penah menyentuh mobil lagi..
Pada akhirnya, salah satu mobil milik Bu Boss diantar ke kantor yang kelak akan saya gunakan untuk belajar lagi sekaligus untuk kebutuhan transportasi kantor..
Saya tidak langsung menggunakannya sendiri, karena sejujurnya saya masih takut, bahkan masih sangat takut walaupun hanya sekedar masuk saja wkwk.
Kemudian, Mas Misbah yang merupakan sopir Bu Boss, kembali mengajarri saya, kemudian dari Mas Misbah inilah saya bisa menyetir dengan baik dan agak berani. Selama beberapa hari saya diajari terus menerus oleh Mas Misbah, bahkan saya diajari melewati tempat-tempat yang ramai dan agak sempit, hingga pada akhirnya saya di ajak lewat toll, dimana saya sangat takut sekali berkendara di toll waktu itu.
Ada banyak hal lucu yang saya alami ketika belajar mobil dengan Mas Misbah, misalnya ketika belajar di jalan toll, waktu itu saya berkendara di sisi kanan yang merrupakan jalur cepat (untuk mendahului), ketika itu ada bus di belakang mobil yang saya kendari, bus tersebut hendak mendahului dengan manyalakan lampu jarak jauhnya. Saya bingung, sebab saya ngga berani pindah jalur meskipun di jalur tengah sepi mobil, saat saya mau pindah jalur bahkan saya tanya dulu kepada Mas Misbah wkwk. Setelah di suruh pindah jalur, baru saya berani memindahkan jalurr mobil yang saya tumpangi..
Beberapa haripun telah berlalu, saya masih diajari oleh Mas Misbah, hingga benar-benar yakin saya berani mengendarai mobil sendirian.. Hingga akhirnya, yaps saya benar-benar berani mengendari mobil sendiri.. Meskipun demikian, saya masih takut berkendara di jalan toll..
Hal tersebut berlangsung cukup lama, hingga saya mulai memberanikan diri ketika di tempat saya bekerja ada seseorang perempuan yang melamar pekerjaan disana. Perempuan tersebut memiliki tubun yang lebih mungil dari saya, namun ia mengendari mobil yang bahkan lebih besar dan lebih panjang dari mobil yang saya kendarai.. Dari situlah saya merasa malu, la gimana ngga malu wong dia perempuan saja berani mengendari mobil panjang dan lebih besar, lewat toll pula, sedang saya yang laki-laki dengan mobil yang lebih imut nggak berani.. Sejak saat itu, akhirnya saya mulai memberanikan diri mengendarai mobil di jalan toll. Dan ternyata berkendara di jalan toll jauh lebih enak ketimbang dijalanan biasaya. Selain itu, rute yang sering saya lalui dalam mengendarai mobil adalah dari Sidoarjo menuju ke Surabaya. Buat teman-teman yang tinggal di Sidoarjo ataupun Surabaya pasti tau bagaimana jalan di bawah, terutama di daerah Gedangan, yang merupakan nerakanya pengendara, selain udaranya yang begitu menyengat, kemacetan disini sungguh luarbiasa, apalagi di hari Jum’at sore, MasyaaAllah sampe pengen tak tinggal di tengah jalan mobilnya..
Beberapa bulan pun akhirnya berlalu, saya sudah berani berkendara lebih jauh dan sudah sangat berani melaju di jalan toll, bahkan saya juga sudah berani salip menyalip kendaraan pribadi hingga truk-truk besar.. Saat ada polisi pun saya tetap santai, tapi kadang saya masih sering melanggar aturan lalu lintas, hehe. Saya menyadari itu adalah kesalahan, dan saya berusaha lebih baik setiap harinya ketika berkendara..
Oh iya, selain awalnya ngga berani berkendara di jalan toll, hal lain yang saya takuti adalah ketika berrhenti di lampu merah. Saat awal-awal, setiap kali berhenti di lampu merah, kemudian lampu berubah ke warna hijau, saya selalu gupuh alias grusa-grusu atau panik, sehingga mengakibatkan mesin mobil mati dan di tat-tit-tut oleh mobil yang ada dibelakang saya wkwk..
Ketakutan di lampu merah ini juga cukup lama, namun akhirnya saya bisa mengkondisikannya dengan tetap tenang dan santai meskipun kadang mesin mobil mati.. Sayapun tidak peduli jika dibelakang saya ada mobil yang ngebel terus-terusan, asalkan waktu itu saya berada di jalur yang benarr dan tidak melanggar aturan berkendara..
Dan Alhamdulillah, saat ini saya sudah bisa berkendara dengan baik, menurut saya pribadi, dalam artian saya sudah bisa mengkondisikan diri saya untuk tetap tenang, santai dan mampu memahami aturan berkendara..
Untuk melakukan parkir, khususnya parkir mundur Alhamdulillah sudah bisa, meskipun awal-awalnya masih maju-mundur maju-mundur. Cara parkir yang masih belum saya coba hingga kini adalah parkir paralel mundur, sebenarnya ini cukup mudah, tapi saya belum pernah mencoba, karena kebanyakan tempat parkir yang sering saya temui adalah parkir mundur..
Yaps.. mungkin begitu saja sob, ini hanyalah sebuah tulisan iseng untuk sekedar mengisi blog saya dan untuk berbagi pengalaman saja.. Jika bermanfaat Alhamdulillah. Jadi buat teman-teman yang mungkin takut saat belajar mengendarai mobil, tidak apa-apa, karena saya juga sangat takut ketika awal-awal belajar.
Yang penting tetap tenang, santai, dan jangan lupa untuk terus berdoa ketika masih belajar, hingga bahkan sudah mahir sekalipun.. Selain agar tenang, juga untuk keselamatan kita saat berkendara..
Sekian, terima kasih 😀